PKB mengklaim, sosok Marzuki Mustamar sangat diinginkan akar rumput untuk maju pada Pilkada Jawa Timur. Tanggapan saya terhadap berita yang mengusulkan duet Marzuki Mustamar dan Risma untuk melawan pasangan Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim adalah bahwa hal tersebut merupakan strategi politik yang menarik dan menantang. Marzuki Mustamar yang merupakan politisi senior dan Risma yang memiliki popularitas tinggi di Jawa Timur bisa menjadi kombinasi yang kuat untuk bersaing dalam Pilkada tersebut. Namun, kita juga perlu melihat secara objektif bahwa pemilihan kepala daerah seharusnya bukan hanya soal popularitas atau nama besar. Dibutuhkan visi misi yang jelas, integritas yang tinggi, serta kemampuan kepemimpinan yang mumpuni untuk memimpin sebuah daerah. Oleh karena itu, kita perlu melihat lebih dalam lagi kualitas dan kapasitas kedua pasangan calon tersebut sebelum membuat keputusan. Selain itu, perlu diingat bahwa Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan membangun daerah, bukan sekedar pertarungan kekuasaan politik semata. Jadi, para calon haruslah fokus pada program-program konkrit yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Jawa Timur. Terlepas dari itu semua, semakin banyak pilihan calon yang bisa dipilih oleh masyarakat dalam Pilkada Jatim tentu akan semakin baik. Kita berharap agar proses Pilkada berjalan dengan lancar, adil, dan transparan serta masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak demi kemajuan Jawa Timur ke depan.