Seorang pelajar di Simalungun, Sumatera Utara, diduga menggugurkan kandungannya di toilet rumah sakit. Bayi ditemukan meninggal dunia. Saya merasa sangat prihatin dan sedih atas berita tersebut. Sangat disayangkan melihat seorang pelajar harus mengalami penderitaan seperti ini. Kehilangan kandungan adalah hal yang sangat berat dan menimbulkan dampak emosional yang besar bagi siapa pun yang mengalaminya, terlebih lagi bagi seorang pelajar yang seharusnya fokus pada pendidikan dan masa depannya. Saya juga merasa risau dengan kondisi kesehatan mental dan fisik remaja saat ini. Mungkin ada faktor-faktor tertentu yang membuat pelajar tersebut memutuskan untuk mengakhiri kehamilannya sendiri, entah karena tidak mendapat dukungan dari keluarga, tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai, atau karena merasa putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa. Oleh karena itu, saya berharap pihak sekolah dan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan dan kesejahteraan pelajar, terutama mengenai pendidikan seks yang lebih komprehensif. Penting untuk memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya menjaga diri dari kehamilan yang tidak diinginkan dan memberikan dukungan serta akses ke layanan kesehatan reproduksi yang aman dan terpercaya. Selain itu, juga perlu adanya dukungan psikologis dan sosial bagi pelajar yang mengalami masalah serupa agar mereka tidak merasa terisolasi dan lebih berani untuk mencari bantuan ketika menghadapi masalah serius. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih peduli terhadap kondisi-kondisi seperti ini dan memberikan dukungan serta perhatian kepada remaja agar mereka tidak merasa sendirian dalam mengatasi masalah. Semoga kejadian seperti ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan fisik para pelajar, serta menjaga komunikasi terbuka untuk membantu mereka menghadapi masalah dengan baik. Semoga remaja ini mendapatkan dukungan serta pengertian sehingga ia dapat pulih dan melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik dan berdaya.