Salah satu acara yang ditunggu adalah Festival Nasional Reog Ponorogo maupun Festival Reog Remaja. Sebagai penggemar seni dan budaya lokal, saya merasa senang bahwa festival Reog menjadi salah satu bagian yang penting dalam perayaan Grebeg Suro di Ponorogo. Festival Reog sendiri merupakan salah satu budaya tradisional Indonesia yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan seni. Dengan adanya festival Reog, maka generasi muda dapat lebih mengenal dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Namun, saya merasa sedikit khawatir dengan rentang harga tiket yang begitu besar, yakni mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 2 juta. Rentang harga yang begitu besar tersebut mungkin bisa mengakibatkan kesenjangan akses bagi masyarakat untuk menikmati acara Festival Reog. Jika tiket dijual dengan harga yang terlalu tinggi, bisa membuat masyarakat kelas menengah ke bawah sulit untuk ikut serta merayakan festival tersebut. Sebagai rekomendasi, saya mengharapkan agar pihak penyelenggara festival Reog dapat mempertimbangkan harga tiket yang lebih terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, sehingga semua orang tidak hanya dapat menikmati keindahan festival Reog, tetapi juga turut serta dalam memperkokoh rasa persatuan dan kebersamaan dalam melestarikan warisan budaya bangsa. Terlebih lagi, festival seperti ini seharusnya menjadi ajang yang inklusif dan dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Harapannya, dengan adanya festival Reog selama Grebeg Suro di Ponorogo, masyarakat dapat semakin mencintai dan melestarikan budaya lokal, serta generasi muda dapat belajar nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal yang terkandung dalam festival ini. Semoga festival ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta wisatawan yang datang berkunjung.