Rita Jelita Sinaga (25) tewas usai dicekik suaminya, Lie Pin Chien alias Johny (42), di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Saya merasa sangat terpukul dan prihatin setelah membaca berita tersebut. Tindakan kejam yang dilakukan oleh suami terhadap wanita itu sungguh tak berperikemanusiaan. Bukannya melindungi dan mencintai, malah membunuh pasangan hidupnya. Itu adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Selain itu, upaya suami yang mencoba untuk merayu pihak berwajib dengan menyatakan bahwa wanita itu bunuh diri, sungguh mengagetkan dan tidak bermoral. Dia seakan mencoba untuk mengelabui fakta agar terhindar dari hukuman yang seharusnya diterimanya. Hal ini menunjukkan betapa keji dan tidak bertanggung jawabnya pelaku dalam menghadapi perbuatannya sendiri. Kita sebagai masyarakat seharusnya lebih peduli terhadap kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga seperti ini. Kita harus lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga yang mungkin terjadi di sekitar kita dan memberikan bantuan kepada korban secepatnya sebelum terlambat. Jangan menganggap remeh tindakan kekerasan dalam rumah tangga, karena akibatnya bisa sangat tragis seperti dalam berita yang disebutkan. Saya juga berharap bahwa pihak berwajib dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Keadilan harus ditegakkan untuk korban dan tidak boleh ada toleransi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Semoga kasus seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dan kita semua bisa menjadi garda terdepan dalam memberantas kekerasan dalam rumah tangga. Mari kita bersama-sama membangun kesadaran untuk menghormati dan melindungi satu sama lain sebagai manusia yang beradab.