Tampak juga kehadiran Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani di Masjid Istiqlal untuk mengikuti shalat Idul Adha pagi ini. Saya merasa senang dan bangga melihat Wapres Maruf Amin menjalankan ibadah shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin kita mengutamakan kewajiban agamanya dan memberi contoh kepada masyarakat untuk tetap menjalankan ibadah meskipun dalam situasi yang sulit seperti pandemi ini. Kehadiran tokoh-tokoh penting lainnya seperti JK, Sandiaga Uno, Zulhas dan AHY juga menunjukkan keseriusan mereka dalam mendukung dan memperkuat persatuan umat Islam dalam menyambut hari raya Idul Adha. Dalam momen yang penuh kebersamaan seperti ini, kehadiran para tokoh politik yang berbeda pandangan politiknya menunjukkan bahwa keberagaman pandangan politik tidak harus menghalangi kerukunan umat. Mereka dapat bersatu untuk menjalankan ibadah bersama dan memperkuat persatuan umat. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan dan persaudaraan dapat membentang jembatan antara perbedaan politik. Tyang disayangkan, beberapa konsep tersebut masih belum dapat secara maksimal diaplikasikan pada praktik politik sehari-hari di Indonesia, dimana seringkali perbedaan pandangan politik memicu konflik dan perpecahan di antara masyarakat. Namun, kehadiran tokoh-tokoh seperti Wapres Maruf Amin, JK, Sandiaga Uno, Zulhas dan AHY di acara shalat Idul Adha kali ini dapat dijadikan contoh bahwa persatuan dan kesatuan masih dapat terjaga meskipun adanya perbedaan. Semoga kehadiran para tokoh politik ini di shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk tetap mendukung nilai-nilai persatuan, meskipun kita memiliki perbedaan pandangan politik. Dengan menjaga kebersamaan dan keutuhan, kita dapat bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. Juga, semoga semangat kebersamaan dan persaudaraan antar umat Islam dan seluruh masyarakat Indonesia terus terjaga dan berkembang di masa yang akan datang.