'Dalam pengertian bahwa kita dengan kemampuan yang ada, bersedia mematuhi dan menaati perintah Allah dengan mengorbankan sebagian dari harta...' Menurut saya, khotbah yang dibawakan oleh Ketua KPU di depan Presiden Jokowi dengan tema kurban sebagai ujian keimanan adalah suatu hal yang sangat relevan dan penting, terutama mengingat momen Hari Raya Idul Adha yang sedang mendekat. Dalam Islam, kurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki makna spiritual yang dalam. Dengan mengangkat tema tersebut dalam khotbahnya, Ketua KPU dapat memberikan pesan-pesan keimanan dan ketakwaan kepada Presiden dan masyarakat yang hadir, serta menegaskan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang diemban. Selain itu, tema kurban juga mengajarkan tentang pengorbanan dan keikhlasan dalam berbuat kebaikan, serta menjaga keadilan dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan membawakan tema ini di depan Presiden, mungkin Ketua KPU ingin mengingatkan bahwa setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin harus didasari oleh keikhlasan, kejujuran, dan keadilan. Namun, tentu saja ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membawakan khotbah di hadapan pemimpin. Sebagai Ketua KPU yang merupakan penyelenggara pemilu, ia harus tetap menjaga netralitas dan independensi lembaga yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pesan-pesan keagamaan yang disampaikan haruslah bersifat umum dan tidak merujuk pada konteks politik atau kinerja pemerintah. Secara keseluruhan, khotbah dengan tema kurban sebagai ujian keimanan yang dibawakan oleh Ketua KPU di depan Presiden Jokowi merupakan suatu upaya yang positif untuk mengingatkan pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam kepemimpinan dan tata kelola negara. Namun, dalam pelaksanaannya, perlu diingat untuk tetap menjaga netralitas dan independensi lembaga penyelenggara pemilu agar tidak menimbulkan persepsi yang salah atau kontroversi.