Ia mendengar pendapat publik jika pelaku judi online diberi bansos akan jadi 'tuman'. Menurut pendapat saya, usulan untuk memberikan bantuan sosial kepada korban judi online merupakan langkah yang kontroversial. Meskipun korban judi online juga merupakan bagian dari masyarakat yang membutuhkan bantuan, namun memberikan bantuan kepada mereka dapat dianggap memberikan reward atas perilaku yang seharusnya dihindari. Dalam pandangan saya, hal yang lebih baik dilakukan adalah memberikan pendampingan dan rehabilitasi kepada korban judi online agar mereka dapat pulih dan tidak terjerumus lagi ke dalam praktik perjudian. Memberikan bantuan finansial saja tidak akan menyelesaikan akar permasalahan yang ada, namun mendidik dan memberikan kesadaran tentang bahaya judi online merupakan langkah yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya kasus-kasus serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah juga perlu menggencarkan sosialisasi tentang bahaya judi online agar masyarakat lebih waspada dan teredukasi tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari praktik perjudian online. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan tidak terpengaruh oleh iming-iming keuntungan dari berjudi online. Respons Menaker yang mengatakan bahwa pemberian bantuan sosial kepada korban judi online dapat dipertimbangkan sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak sosial korban merupakan langkah yang patut dipertimbangkan. Namun, tetap perlu dipastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak memperkuat praktik perjudian online dan lebih difokuskan pada upaya rehabilitasi dan pencegahan agar korban dapat kembali ke jalan yang benar. Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa penanganan terhadap korban judi online perlu dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana dan menyeluruh. Bantuan sosial dapat menjadi salah satu solusi, namun pendekatan preventif dan edukatif juga perlu ditingkatkan agar praktik perjudian online dapat diminimalisir dan tidak merugikan masyarakat lebih luas lagi.