Penjarahan aset di 500 unit klaster C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, disebut dilakukan secara terang-terangan, bahkan pada siang hari. Tindakan penjarahan yang terang-terangan dilakukan di Rusunawa Marunda merupakan suatu tindakan yang tidak bisa diterima. Kejadian tersebut menunjukkan ketidakmampuan pengelola Rusunawa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi para penghuni Rusunawa yang seharusnya merasa aman dan nyaman tinggal di tempat tersebut. Warga yang pertanyakan keberadaan pengelola tentu memiliki alasan yang kuat untuk meragukan kemampuan dan integritas pengelola Rusunawa. Selayaknya pengelola Rusunawa harus bisa memberikan jaminan keamanan dan ketertiban kepada penghuninya, serta bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan akibat tindakan penjarahan tersebut. Mereka juga harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki keadaan dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Pihak berwenang juga harus turun tangan untuk mengusut tuntas kasus penjarahan ini dan melakukan tindakan yang tepat terhadap para pelaku. Keberadaan pengelola Rusunawa juga harus dipertanyakan apakah mereka telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara baik. Jika ternyata pengelola tidak sanggup mengelola Rusunawa dengan baik, maka perlu dipertimbangkan pergantian pengelola yang lebih kompeten dan bertanggung jawab. Selain itu, perlu juga dilakukan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Pengelola Rusunawa bisa memperkuat sistem keamanan, bekerja sama dengan pihak keamanan, dan melibatkan aktif warga dalam mengawasi lingkungan Rusunawa. Selain itu, perlu juga adanya sosialisasi kepada para penghuni mengenai pentingnya menjaga keamanan bersama. Kejadian penjarahan Rusunawa Marunda ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sejahtera bagi semua penghuninya. Jika keamanan dan ketertiban tidak bisa dipastikan, maka akan sangat sulit bagi para warga untuk merasa tentram dan damai tinggal di Rusunawa tersebut. Maka dari itu, perlu adanya langkah konkret dan tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.