Sebanyak tiga dari 15 mantan polisi menjadi buronan kasus percobaan pencurian sepeda motor di Kota Medan, Sumatera Utara. Tindakan oknum polisi di Medan yang mencoba mencuri dengan modus COD merupakan perbuatan yang sangat memalukan dan tidak bisa diterima dalam sebuah institusi yang seharusnya memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat. Sebagai penegak hukum, seharusnya polisi memberikan contoh yang baik dengan tidak terlibat dalam tindakan kriminal. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga merusak citra kepolisian sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, keberadaan oknum polisi yang mencoba mencuri dengan modus COD juga bisa menimbulkan ketakutan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Masyarakat tentu akan merasa khawatir dengan keberadaan polisi yang seharusnya melindungi mereka, namun justru terlibat dalam tindakan kejahatan. Hal ini bisa menimbulkan kesan bahwa tidak semua polisi dapat dipercaya dan dapat merugikan hubungan antara polisi dan masyarakat. Tindakan tersebut juga menunjukkan adanya kelemahan dalam seleksi dan pengawasan terhadap anggota kepolisian. Penting bagi kepolisian untuk melakukan pemeriksaan yang ketat dalam proses rekrutmen dan memberikan pendidikan yang baik kepada anggotanya, sehingga dapat mencegah terjadinya tindakan korupsi dan kejahatan lainnya. Selain itu, pengawasan yang ketat juga perlu dilakukan untuk memastikan agar anggota kepolisian tidak terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan. Perlu adanya upaya serius dari pihak kepolisian untuk menangkap oknum polisi yang terlibat dalam tindakan kriminal tersebut dan menindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan penegakan hukum yang tegas dan adil harus diterapkan agar tidak ada lagi oknum polisi yang berani melakukan tindakan korupsi atau kejahatan lainnya. Selain itu, perlunya pemberian sanksi yang tegas kepada oknum polisi yang terbukti bersalah sebagai pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya agar tidak mengulangi tindakan yang sama. Kepolisian juga perlu memperbaiki sistem internal dan melakukan reformasi kelembagaan untuk mencegah terulangnya kasus-kasus serupa di masa depan. Peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang adil harus diutamakan agar kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dapat kembali pulih. Sanksi tegas juga perlu diberikan sebagai bentuk sinyal bahwa tindakan korupsi dan kejahatan dalam institusi kepolisian tidak akan ditoleransi. Dengan demikian, peristiwa yang melibatkan oknum polisi di Medan yang mencoba mencuri dengan modus COD harus dijadikan momentum untuk melakukan perbaikan dan reformasi dalam kepolisian. Hanya dengan upaya yang sungguh-sungguh dan tindakan tegas, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian dapat pulih dan keadilan dapat terwujud.