Loading...
Buruh menilai program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) memberatkan pekerja. Mereka menuntut aturan ini dibatalkan.
Saya merasa bahwa demo penolakan Tapera di Makassar merupakan cerminan dari ketidakpuasan para buruh terhadap aturan yang dianggap memberatkan mereka. Tapera sendiri merupakan program Tabungan Perlindungan Pekerja yang bertujuan untuk memberikan jaminan hari tua bagi pekerja. Namun, di sisi lain, para buruh merasa bahwa aturan ini memberatkan mereka karena diwajibkan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya setiap bulan.
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, di mana para buruh mungkin saja sudah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, aturan Tapera ini bisa menjadi beban tambahan bagi mereka. Selain itu, mungkin juga ada ketidakpercayaan terhadap keberlanjutan program ini serta kekhawatiran akan efektivitas jaminan yang diberikan di masa depan.
Meskipun demikian, kita juga harus mempertimbangkan bahwa program seperti Tapera sebenarnya bertujuan baik, yaitu untuk melindungi masa depan para pekerja. Namun, perlu adanya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan para buruh untuk menyampaikan manfaat dan kebijakan yang diberlakukan dengan jelas, serta mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para buruh.
Dalam hal ini, pemerintah perlu lebih sensitif terhadap kondisi riil para buruh serta melakukan evaluasi secara berkala terkait implementasi aturan Tapera ini. Kolaborasi antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha juga merupakan kunci untuk mencapai kesepakatan yang adil dan memberikan perlindungan yang optimal bagi para pekerja. Hanya dengan dialog dan kerjasama yang baik, kita dapat mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment