Bobby mengatakan, Ijeck legowo atau menerima dengan ikhlas keputusan partai yang memilih dirinya untuk menjadi bacagub di Pilkada Sumut 2024. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah rasa skeptis dan kebingungan. Sebagai seorang politisi yang dijuluki ‘Mantan Raja Minyak’, Bobby Nasution seharusnya memberikan penjelasan yang lebih bijaksana mengenai pernyataannya terkait dukungan dari Partai Golkar dalam Pilgub Sumut. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya konflik internal di partai dan juga untuk menjaga hubungan baik dengan partai lainnya. Selain itu, pernyataan Bobby Nasution seakan-akan memojokkan kader partai Golkar, Ijeck Legowo, yang telah dipilih sebagai calon gubernur oleh partainya secara sah. Pengakuan Bobby bahwa partai Golkar memilihnya sebagai kandidat gubernur Sumatera Utara bisa menimbulkan spekulasi dan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama yang terkait dengan proses demokrasi dan transparansi dalam pemilihan kandidat. Selain itu, jika pernyataan Bobby ini benar adanya, hal tersebut juga mengundang pertanyaan tentang proses seleksi kandidat di internal partai Golkar. Apakah keputusan partai tersebut diambil secara transparan dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, atau ada campur tangan pihak-pihak tertentu yang mempengaruhi proses tersebut. Hal ini tentu akan mengganggu legitimasi calon gubernur yang akhirnya diusung oleh partai tersebut. Hal yang tidak kalah pentingnya, pendapat Bobby ini dapat merusak hubungan antara dirinya dengan kader dan pengurus partai Golkar, terutama dengan Ijeck Legowo. Koreksi dan klarifikasi perlu segera dilakukan agar tidak terjadi ketegangan yang berkepanjangan dan merugikan semua pihak yang terlibat dalam proses politik tersebut. Dengan demikian, pernyataan yang diucapkan oleh Bobby Nasution perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak menimbulkan interpretasi yang salah dan menciptakan ketegangan di internal partai maupun di masyarakat luas. Sebagai seorang kandidat pemimpin yang diharapkan untuk dapat mempersatukan masyarakat, sebaiknya Bobby lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dan lebih menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan transparansi dalam setiap langkah politiknya.