Loading...
Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga menyebutkan, PDI-P punya kursi terbanyak kedua di DPRD Jakarta, wajar jika kadernya menjadi cagub atau cawagub
Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa keputusan PDI-P untuk ingin mengusung kader sendiri dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menunjukkan komitmen partai untuk memperkuat jaringan dan kedudukan politiknya di tingkat daerah. Dengan mengusung kader sendiri, partai tersebut dapat memperkuat kontrol dan pengaruhnya terhadap kebijakan dan program-program yang akan dijalankan oleh pemerintah daerah.
Selain itu, dengan mengusung kader sendiri, PDI-P juga dapat memastikan bahwa calon yang diusung memiliki kesetiaan dan loyalitas yang tinggi terhadap partai, sehingga dapat meminimalkan potensi konflik kepentingan di masa depan. Selain itu, dengan memiliki cagub atau cawagub yang merupakan kader partai sendiri, PDI-P juga dapat memastikan bahwa visi dan misi partai dapat dijalankan dengan baik oleh pemerintah daerah.
Namun, di sisi lain, keputusan untuk hanya mengusung kader sendiri juga bisa dianggap sebagai langkah yang kurang inklusif dan demokratis, karena partai tidak memberikan kesempatan yang sama kepada kader dari luar partai untuk bersaing dalam pemilihan. Hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat yang mendukung calon dari luar partai.
Sebagai partai politik yang memiliki kekuatan besar, PDI-P seharusnya juga memberikan kesempatan yang sama kepada calon dari luar partai yang memiliki potensi dan kompetensi untuk memimpin Jakarta. Hal ini dapat memperkuat demokrasi dan memberikan pilihan yang lebih luas kepada pemilih dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk Jakarta. Sehingga, sebaiknya partai politik memberikan kesempatan yang sama kepada semua calon potensial tanpa memandang asal usul atau latar belakang partainya.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment