Loading...
Beda dengan hasil Propam Polri, Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ungkap dugaan pelanggaran etik dalam penyelidikan kasus pembunuhan Vina
Sebagai seorang psikolog forensik, pembukaan dugaan pelanggaran etik dalam penyidikan kasus Vina Cirebon tentu menjadi hal yang sangat serius. Pelanggaran etik dalam penyidikan kasus kriminal dapat berdampak negatif yang sangat besar, baik terhadap korban maupun tersangka dalam kasus tersebut. Psikolog forensik memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa proses penyidikan dilakukan secara adil dan berdasarkan prinsip-prinsip etika yang benar.
Dalam kasus ini, psikolog forensik memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran etika yang dilakukan oleh pihak yang terlibat dalam proses penyidikan. Hal ini termasuk dalam hal penggunaan teknik interogasi yang tidak etis, penyalahgunaan kekuasaan, atau bahkan manipulasi terhadap bukti-bukti yang ada. Pelanggaran etika semacam ini dapat membuat proses penyidikan menjadi tidak adil dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap sistem hukum.
Selain itu, psikolog forensik juga harus berperan dalam memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan tersangka dalam proses penyidikan. Dengan adanya dugaan pelanggaran etika, korban dan tersangka bisa mengalami trauma dan stres yang berat, sehingga dibutuhkan dukungan psikologis yang adekuat untuk membantu mereka menghadapi situasi tersebut.
Dengan demikian, sangat penting bagi psikolog forensik untuk memberikan analisis yang obyektif dan komprehensif terhadap dugaan pelanggaran etika dalam kasus Vina Cirebon. Mereka harus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa proses penyidikan dilakukan dengan penuh integritas dan berdasarkan prinsip-prinsip etika yang benar. Hanya dengan demikian keadilan bisa terwujud dan semua pihak yang terlibat dalam kasus ini bisa mendapatkan perlakuan yang adil.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment