Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris mengatakan, perempuan yang diduga berjualan rujak tersebut tidak sedang berjualan. Tanggapan saya terhadap berita tentang video viral jemaah Madura yang menjual rujak saat berada di tanah suci selama ibadah haji adalah sangat mengecewakan. Ibadah haji adalah salah satu kewajiban yang suci dan mulia dalam agama Islam, yang seharusnya dilaksanakan dengan penuh kesalehan, ketaatan, dan kekhusyukan. Namun, tindakan menjual makanan di tempat yang seharusnya suci dan tidak cocok dilakukan di tempat tersebut tentu sangat disayangkan. Penjelasan dari PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) bahwa hal ini terjadi karena kekurangan informasi dan pemahaman dari jemaah Madura terkait larangan berdagang di Mekah, menurut saya tidak bisa dijadikan alasan. Sebagai jemaah haji, seharusnya mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat, termasuk memahami aturan-aturan yang berlaku di tanah suci. Selain itu, sebagai umat Islam, seharusnya kita menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menghormati tempat-tempat suci. Tindakan menjual rujak saat berada di tanah suci juga menimbulkan banyak keraguan dan pertanyaan mengenai niat dan tujuan dari para jemaah tersebut. Apakah mereka benar-benar melakukan ibadah haji dengan tulus dan ikhlas, ataukah hanya sekedar menjalankan ritual tanpa makna yang sebenarnya. Hal ini juga dapat mencoreng citra umat Islam, karena berpotensi menimbulkan kesan bahwa umat Islam hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa memperdulikan nilai-nilai ibadah yang sebenarnya. Saya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang, dan semua jemaah haji dapat menjalankan ibadah mereka dengan penuh kesungguhan dan kesalehan, sesuai dengan ajaran Islam. Semoga para jemaah haji selalu diberikan petunjuk dan kesadaran untuk menjalankan ibadah haji dengan baik dan benar, serta menjaga kesucian tempat-tempat suci tersebut.