'Di bayangannya, dunia itu damai. Jadi untuk apa antipeluru,' ujar Uskup Suharyo. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah suatu momen yang sangat penting bagi umat Katolik di Indonesia dan juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Walaupun waktu kunjungannya singkat, namun kehadiran beliau membawa banyak harapan dan berkah bagi negara ini. Kedatangan Paus Fransiskus membawa pesan damai, kasih, dan harapan bagi seluruh umat manusia. Tentu saja, keputusan Paus Fransiskus untuk enggan naik mobil antipeluru juga memberikan pesan tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa beliau ingin mendekatkan diri kepada umat dengan cara yang sederhana dan tulus, tanpa adanya proteksi yang berlebihan. Sikap beliau ini tentu membuat kita semua terinspirasi untuk selalu bersikap rendah hati dan dekat dengan orang lain. Meskipun kunjungan Paus Fransiskus singkat, namun pesan damainya akan tetap membekas dalam hati setiap orang yang menyaksikannya. Keberanian beliau untuk mengunjungi negara yang memiliki berbagai tantangan dan kondisi yang tidak mudah ini, merupakan contoh keberanian, keteguhan, dan kepedulian yang patut untuk diteladani. Kunjungan Paus Fransiskus juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa di Indonesia terdapat keragaman agama yang harmonis dan toleran. Dengan menyambut dan menghormati Paus Fransiskus, kita semua menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu hidup berdampingan dalam damai dan saling menghormati satu sama lain. Kita berharap kunjungan Paus Fransiskus ini akan membawa berkah dan kebaikan bagi Indonesia, terutama dalam mempererat persaudaraan antar umat beragama dan memperkuat semangat kebersamaan untuk membangun bangsa yang lebih baik. Semoga pesan damai, kasih, dan persatuan yang dibawa Paus Fransiskus akan terus menggema dan menginspirasi kita semua untuk selalu berbuat yang terbaik bagi sesama.