Amien Rais mendukung usulan agar pemilihan presiden dikembalikan ke tangan MPR. Pernyataan Amien Rais tentang pemilu yang menyebutkan bahwa yang memiliki uang bergepok-gepok akan menang, sedangkan yang tidak memiliki uang akan hanya bisa gigit jari, tentu saja mencerminkan realitas politik di Indonesia. Memang, di dalam dunia politik, keberadaan dana dan pengaruh finansial memang sangat berperan penting dalam meraih kemenangan dalam pemilihan umum. Namun, pernyataan tersebut sekaligus juga menunjukkan situasi yang kurang ideal di dalam sistem politik Indonesia, di mana uang menjadi faktor dominan dalam menentukan siapa yang akan menang dalam pemilihan umum. Seharusnya, pemilihan umum seharusnya lebih dipengaruhi oleh visi, program, dan integritas calon, bukan hanya sebatas uang dan kekuatan finansial. Selain itu, pernyataan tersebut juga menyiratkan adanya ketidakadilan sosial dan ekonomi di dalam sistem politik kita. Ketika orang-orang yang tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup dipandang tidak memiliki kesempatan untuk bersaing dalam kontestasi politik, maka hal ini dapat menyebabkan ketimpangan dan penghancuran nilai-nilai demokrasi. Kita sebagai masyarakat harusnya mempertanyakan apakah benar uang menjadi satu-satunya faktor penentu dalam sebuah pesta demokrasi seperti pemilu. Politik seharusnya menjadi tempat untuk berkompetisi secara sehat, bukan hanya bagi mereka yang memiliki uang melimpah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggalang kesadaran politik dan memilih para pemimpin yang benar-benar mementingkan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar kepentingan pribadi atau golongan tertentu.