Loading...
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, KS tega membunuh ayahnya sendiri karena diduga sakit hati.
Berita ini sungguh tragis dan memilukan, karena melibatkan seorang gadis remaja yang terpaksa melakukan tindakan membunuh ayahnya sendiri. Dari sisi psikologisnya, tindakan tersebut mungkin dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri atau melindungi diri dari kekerasan yang dialami sebelumnya. Namun, tetap saja tindakan membunuh tidak bisa dibenarkan dalam segala situasi.
Langkah yang diambil gadis tersebut untuk menghilangkan jejak setelah melakukan tindakan kriminal juga menunjukkan ketakutan dan kepanikan yang dirasakannya. Namun, hal ini jelas menunjukkan bahwa ia sadar akan konsekuensi dari tindakannya dan mencoba untuk menghindari tanggung jawab atas perbuatannya.
Perlu adanya pendekatan yang bijaksana dalam menangani kasus ini, dengan memberikan bantuan psikologis dan konseling kepada gadis tersebut. Selain itu, pihak berwajib juga perlu melakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan gadis tersebut.
Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pendekatan preventif dalam mengatasi kasus kekerasan dalam rumah tangga. Penyuluhan dan pendidikan mengenai pentingnya mengatasi konflik secara damai dan tidak resort ke kekerasan harus terus ditingkatkan. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa yang akan datang.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment