Kedua mahasiswa ini mengalami luka sabetan akibat senjata tajam. Saya sangat prihatin dan kecewa dengan kejadian tersebut. Duel atau tawuran tidaklah menjadi solusi yang bijaksana dalam menyelesaikan masalah, apalagi menggunakan sajam yang dapat membahayakan nyawa orang lain. Sebagai mahasiswa seharusnya memiliki sikap yang lebih dewasa dalam menyelesaikan konflik, seperti berbicara secara baik-baik atau melibatkan pihak yang berwenang untuk menengahi permasalahan. Selain itu, kejadian ini juga mencerminkan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum memiliki pemahaman tentang pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan non-violent. Mereka seharusnya sadar bahwa tindakan kekerasan hanya akan menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak dan juga lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi pihak kampus dan juga pemerintah untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada mahasiswa tentang pentingnya menghargai perbedaan pendapat, serta cara-cara yang lebih bijaksana dalam menyelesaikan konflik. Selain itu, perlunya pembinaan dan pendampingan agar mahasiswa mampu mengontrol emosinya dan memiliki cara penyelesaian masalah yang lebih positif. Dalam kasus ini, saya berharap agar pihak berwajib dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku agar dapat menjadi pelajaran bagi mahasiswa lainnya agar tidak terlibat dalam tindakan kekerasan serupa di masa yang akan datang. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas academica. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.