PPDB jalur afirmasi dianggap cacat karena banyak siswa miskin di lingkungan SMAN 4 Depok justru tidak diterima. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah sangat miris dan mengkhawatirkan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan jalur afirmasi dalam PPDB masih belum berjalan dengan baik, terutama di SMAN 4 Depok. Ketika banyak siswa miskin di lingkungan sekolah tidak diterima melalui jalur afirmasi, hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keterbukaan dan keadilan dalam sistem PPDB tersebut. Penting untuk memperhatikan bahwa jalur afirmasi seharusnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Jika banyak siswa miskin di lingkungan sekolah tidak diterima, maka ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan yang perlu diperbaiki dalam penerapan jalur afirmasi. Pemerintah dan pihak terkait perlu segera melakukan evaluasi terhadap proses PPDB jalur afirmasi di SMAN 4 Depok agar tidak terjadi diskriminasi terhadap siswa miskin. Langkah-langkah perbaikan harus segera diambil untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Saya juga berharap agar sekolah dan pihak terkait dapat lebih transparan dalam proses seleksi PPDB jalur afirmasi. Dengan transparansi yang lebih baik, diharapkan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakjelasan dan ketidakadilan dalam penerimaan siswa. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih peduli dan aktif mengawasi proses PPDB agar kepentingan semua pihak dapat dijamin. Dengan adanya kontrol sosial yang kuat, diharapkan sistem PPDB jalur afirmasi dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi siswa-siswa yang membutuhkannya. Kesimpulannya, berita mengenai PPDB jalur afirmasi SMAN 4 Depok yang dikritik karena banyak siswa miskin di lingkungan sekolah tidak diterima merupakan sebuah masalah serius yang harus segera ditangani. Memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua siswa, tanpa melihat status sosial dan ekonomi, merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Diperlukan langkah konkret dan perbaikan sistem yang menyeluruh agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang.