Rycko menambahkan, bahwa perempuan, anak, dan remaja ini menempati target tertinggi menjadi sasaran daripada proses radikalisasi. Saya merasa prihatin dan khawatir dengan adanya peningkatan radikalisasi terhadap remaja SMA yang disampaikan oleh Kepala BNPT. Remaja adalah kelompok rentan yang perlu dilindungi dan diberikan pemahaman yang benar mengenai ideologi-ideologi radikal yang dapat merusak masa depan mereka. Peningkatan radikalisasi ini bisa menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas negara, serta dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain. Diperlukan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga remaja dari paham radikal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus memberikan pemahaman yang benar mengenai intoleransi, keberagaman, dan menghargai perbedaan. Orang tua juga memiliki peran penting dalam mendidik anak-anaknya agar bisa membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah, serta mengawasi pergaulan mereka agar terhindar dari lingkungan yang berpotensi meradikalisasi. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan pendekatan yang lebih luas dan holistik dalam upaya pencegahan radikalisasi. Pengawasan terhadap media sosial juga perlu diperketat agar tidak digunakan sebagai media penyebaran ideologi radikal. Selain itu, perlu adanya program-program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Dengan adanya peningkatan radikalisasi terhadap remaja SMA, kita harus bersama-sama mengambil tindakan untuk mencegahnya agar generasi muda kita tetap terlindungi dan terhindar dari paham radikal yang dapat merusak masa depan mereka. Edukasi, pengawasan, serta sinergi antara semua pihak sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menjaga generasi muda dari pengaruh yang negatif dan menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan beradab.