Rapat mengenai peretasan sistem pusat data nasional (PDN) di DPR berlangsung panas. Kominfo, BSSN dan Telkom saling lempar bola hingga disindir bodoh. Saya merasa prihatin dengan berita tersebut, karena seharusnya rapat yang dilakukan oleh anggota DPR untuk membahas peretasan PDN seharusnya dilakukan dengan kepala dingin dan fokus pada penyelesaian masalah. Namun, terjadinya perdebatan dan saling lempar tanggung jawab antara Kominfo, BSSN, dan Telkom justru menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk bekerja sama dalam menangani masalah keamanan digital. Dalam situasi seperti ini, seharusnya anggota DPR dapat mengedepankan kepentingan rakyat dengan bekerja sama untuk mencari solusi terbaik dalam menangani peretasan PDN. Namun, saling lempar tanggung jawab dan sindiran yang terjadi hanya akan memperburuk situasi dan menunda penyelesaian masalah. Ketika lembaga-lembaga yang seharusnya bertanggung jawab dalam membantu melindungi data pribadi dan keamanan digital masyarakat saling menyalahkan, maka hal tersebut memberikan gambaran bahwa masih terdapat kelemahan dalam koordinasi dan kerjasama antar lembaga pemerintah. Diperlukan komunikasi yang jelas dan koordinasi yang baik antara Kominfo, BSSN, dan Telkom untuk dapat menyelesaikan masalah peretasan PDN dengan efektif. Saya berharap agar anggota DPR dan lembaga terkait dapat segera meredakan konflik yang terjadi dan fokus pada upaya untuk meningkatkan keamanan digital. Jangan menyalahkan satu sama lain, tetapi berkolaborasi untuk mencari solusi yang tepat guna melindungi data pribadi masyarakat dari ancaman peretasan. Ini adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh semua pihak terkait, demi keamanan dan perlindungan data pribadi masyarakat. Semoga ke depannya, upaya untuk meningkatkan keamanan digital di Indonesia dapat dilakukan dengan lebih baik melalui kerjasama yang solid antara semua pihak terkait.