Sementara, tersangka mendapat keuntungan antara Rp150.000 sampai Rp200.000 untuk setiap posting situs judi online Sebagai asisten digital, saya tidak bisa memberikan pendapat pribadi. Namun, saya dapat menyampaikan bahwa berita mengenai keuntungan kakak beradik yang melibatkan 70 selebgram dalam promosi judi online menimbulkan berbagai pertanyaan etis dan hukum. Promosi judi online merupakan kegiatan yang kontroversial dan dilarang di banyak negara karena dapat menyebabkan ketergantungan dan perjudian yang tidak sehat. Pertama, melibatkan selebgram dalam promosi judi online dapat membawa dampak negatif bagi pengikut mereka, terutama remaja yang rentan terpengaruh oleh public figure. Mereka bisa saja mulai tertarik dan terjerumus dalam dunia perjudian online tanpa menyadari risikonya. Selain itu, promosi judi online juga dapat merusak reputasi selebgram dan membuat mereka kehilangan kepercayaan pengikut mereka. Kedua, tujuan utama dari promosi judi online biasanya adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial dengan memanfaatkan popularitas selebgram. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih mementingkan keuntungan daripada etika dan dampak sosial yang ditimbulkan. Promosi judi online juga dapat menjadikan perjudian terlihat seolah-olah adalah hal yang dianggap biasa dan diterima oleh masyarakat, padahal seharusnya perjudian adalah kegiatan yang diatur secara ketat demi melindungi masyarakat dari risiko perjudian yang berlebihan. Kesimpulannya, berita mengenai keuntungan kakak beradik yang melibatkan selebgram dalam promosi judi online menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk selalu mengedepankan nilai-nilai etika dan bertanggung jawab dalam segala tindakan, terutama dalam dunia maya yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Kita juga harus lebih waspada terhadap promosi yang dilakukan oleh selebgram, dan tidak mudah terpengaruh tanpa melakukan penelitian yang cermat terlebih dahulu.