'Baru pulang haji, masuk Jawa Tengah banyak foto saya terpampang, saya belum tahu ini apa yang nanti akan terjadi,' katanya lagi. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa peristiwa pemasangan baliho bersama Kapolda Jateng Ahmad Luthi oleh Gus Yasin menunjukkan adanya ketidaktransparanan dalam peristiwa tersebut. Gus Yasin menyatakan bahwa ia sendiri tidak mengetahui siapa yang memasang baliho tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai tujuan dan motif dibalik pemasangan baliho tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pemasangan baliho tersebut dilakukan atas permintaan atau inisiatif dari pihak lain, atau justru dilakukan tanpa sepengetahuan Gus Yasin. Pemasangan baliho tersebut juga menimbulkan polemik di masyarakat karena Kapolda Jateng Ahmad Luthi sendiri merupakan tokoh yang kontroversial, sehingga adanya keterlibatan Gus Yasin dalam peristiwa tersebut menimbulkan keraguan terhadap niat dan tujuan dari pemasangan baliho tersebut. Selain itu, pernyataan Gus Yasin yang menyatakan bahwa ia juga masih mencari tahu siapa yang memasang baliho tersebut menunjukkan adanya ketidakpahaman dan ketidakjelasan dalam hal ini. Sebagai seorang tokoh agama dan pemimpin masyarakat, seharusnya Gus Yasin lebih berhati-hati dan teliti dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan dan hubungan dengan pihak lain, agar tidak menimbulkan polemik dan kesalahpahaman di tengah masyarakat. Secara keseluruhan, peristiwa pemasangan baliho bersama Kapolda Jateng Ahmad Luthi oleh Gus Yasin menunjukkan adanya kekurangtransparanan dan kehati-hatian dalam hubungan antar tokoh masyarakat. Hal ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak lain, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan konflik di kemudian hari.