Pelatih disebut mengakui bila piagam itu tidak mencantumkan hasil kejuaraan yang semestinya. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa dengan pengakuan pelatih marching band yang terlibat dalam pemasluan piagam di PPDB Jateng tersebut. Tindakan tersebut sangat tidak etis dan merugikan para peserta lain yang seharusnya mendapatkan penghargaan sesuai dengan hasil lomba yang sebenarnya. Pemasluan piagam hanya akan menciptakan lingkungan kompetisi yang tidak sehat dan tidak adil. Pelatih sebagai sosok yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para anggota timnya seharusnya memegang teguh prinsip kejujuran dan fairplay dalam setiap kompetisi. Dengan tindakan seperti ini, ia telah merusak integritas olahraga dan prestise dari marching band yang ia bina. Hal ini juga dapat berdampak buruk bagi pendidikan karakter anak-anak yang terlibat dalam kegiatan marching band. Mereka seharusnya diajarkan untuk selalu berkompetisi dengan cara yang jujur, berusaha keras, dan menerima hasil apapun dengan sportivitas. Tindakan pemasluan piagam hanya akan memberikan contoh yang buruk bagi generasi muda. Saya berharap pihak terkait dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap pelatih tersebut sebagai bentuk penegakan hukum dan keadilan. Selain itu, perlunya peran orang tua dan guru untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya etika dalam berkompetisi dan menunjukkan integritas dalam setiap tindakan yang diambil. Kasus ini juga seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, sportivitas, dan fairplay dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kompetisi marching band. Semoga dengan adanya kejadian ini, kita semua dapat lebih waspada dan menghindari tindakan yang merugikan dan tidak etis dalam setiap kompetisi yang dilakukan.