Penutupan kasus kematian Afif Maulana yang diduga disiksa polisi di Padang, dianggap dilakukan sepihak, karena tak diberitahukan ke keluarga korban. Tanggapan saya terhadap berita tersebut sangat prihatin karena menunjukkan ketidakadilan yang terjadi dalam penanganan kasus kematian Afif Maulana. Polda Sumbar dianggap telah bertindak secara sepihak dalam menutup kasus tersebut tanpa memberikan informasi kepada keluarga korban. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan terhadap keadilan yang diberikan oleh institusi kepolisian. Sebagai lembaga penegak hukum, Polda Sumbar seharusnya transparan dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan masyarakat. Keterbukaan informasi kepada keluarga korban juga merupakan hak yang seharusnya diberikan oleh pihak berwajib. Dalam hal ini, kebijakan Polda Sumbar untuk menutup kasus tanpa memberikan penjelasan kepada keluarga korban dapat menimbulkan konflik dan ketidakpuasan masyarakat terhadap penegakan hukum. Keluarga korban berhak mendapatkan keadilan atas kematian Afif Maulana, dan Polda Sumbar seharusnya memberikan penjelasan yang jelas dan transparan terkait dengan penutupan kasus tersebut. Tindakan sepihak yang dilakukan oleh pihak berwajib dapat merugikan keluarga korban dan menimbulkan kecurigaan terhadap motif penutupan kasus tersebut. Penanganan kasus kematian Afif Maulana oleh Polda Sumbar juga seharusnya dilakukan dengan profesional dan tidak memihak kepada pihak tertentu. Keadilan harus menjadi prinsip utama dalam penegakan hukum, dan penutupan kasus tanpa berita kepada keluarga korban menimbulkan kekhawatiran akan adanya upaya untuk menyembunyikan kebenaran. Sebagai masyarakat, kita harus mengawasi dan menuntut transparansi dari lembaga penegak hukum agar kasus-kasus seperti ini dapat ditangani dengan adil dan proporsional. Kepentingan keluarga korban harus diutamakan dan hak-hak mereka harus dilindungi dalam proses penegakan hukum. Semoga pihak berwenang dapat memberikan penjelasan yang memuaskan kepada keluarga korban dan menyelesaikan kasus ini dengan adil.