Selain itu, terdapat laporan pendeta Gilbert Lumoindong di Sulawesi Selatan akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Tindakan Polda Metro Jaya untuk mengambil alih seluruh laporan dugaan penistaan agama yang dilaporkan oleh Pendeta Gilbert adalah langkah yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan keseriusan aparat kepolisian dalam menangani kasus-kasus yang berpotensi mengganggu ketertiban dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Pendeta Gilbert sebelumnya telah dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menyebut bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci palsu dan umat Islam tidak dapat dipercaya. Kasus yang melibatkan agama memang memiliki potensi untuk memicu konflik antarumat beragama, karena itu langkah Polda Metro Jaya dalam mengambil alih penyelidikan mengindikasikan bahwa mereka tidak ingin kasus ini semakin memanas dan berlarut-larut. Proses hukum harus dilakukan dengan adil dan transparan tanpa pandang bulu, terlebih dalam kasus yang sensitif seperti dugaan penistaan agama. Pemenuhan keadilan bagi semua pihak harus menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini, demi menciptakan keamanan dan kedamaian di masyarakat. Selain itu, pendeta Gilbert juga harus memberikan penjelasan yang jelas terkait pernyataannya yang dianggap meresahkan umat Islam. Penting bagi semua pihak untuk menjaga sikap dan ujaran agar tidak menyinggung keyakinan atau nilai-nilai agama orang lain, untuk menghindari terjadinya konflik antarumat beragama. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya, Indonesia harus menjaga harmoni dan kerukunan antarumat beragama. Jika kasus ini dibiarkan terus menerus menggantung tanpa penyelesaian yang tuntas, bisa membuka peluang bagi terjadinya ketegangan sosial yang merugikan banyak pihak. Diharapkan Polda Metro Jaya bisa menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan tepat, serta memberikan efek jera bagi siapapun yang melakukan tindakan yang menghina atau merendahkan agama orang lain. Penegakan hukum yang adil dan tegas adalah kunci dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia, terutama dalam menghadapi kasus yang berpotensi memecah belah masyarakat.