Pria tersebut diketahui mencurigakan, mondar-mandir di depan rumah warga. Tanggapan saya terhadap berita tersebut sangat menyedihkan bahwa masih ada stigma negatif terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di masyarakat. Sikap masa yang ingin menghakimi dan melakukan tindakan kekerasan terhadap orang yang diduga ODGJ seharusnya tidak dilakukan. Seharusnya masyarakat memahami bahwa orang dengan gangguan jiwa juga manusia yang memiliki hak-hak asasi yang sama seperti orang lain. Selain itu, tindakan menghakimi dan hampir melakukan kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa justru akan memperburuk kondisi psikologis orang tersebut. Mereka sebaiknya ditangani dengan bijaksana dan dibawa ke pihak yang berwenang untuk mendapatkan pertolongan medis yang sesuai. Hal ini dapat mencegah terjadinya kasus-kasus kekerasan yang tidak perlu. Pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang gangguan jiwa agar tidak terjadi lagi tindakan diskriminatif terhadap orang dengan gangguan jiwa. Memerangi stigma negatif terhadap ODGJ perlu dilakukan melalui pendekatan yang humanis dan memberikan pemahaman yang benar tentang kondisi mereka. Jangan lupa bahwa keberadaan orang dengan gangguan jiwa merupakan tanggung jawab bersama. Kita semua memiliki peran dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada mereka. Bukannya menghakimi atau membiarkan mereka untuk semakin terpinggirkan dan terancam oleh masyarakat. Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi orang dengan gangguan jiwa.