Dikatakannya, ada perlakuan khusus terhadap kerbau Kiai Slamet yang akan dikeluarkan untuk kirab pusaka malam 1 Sura. Saya merasa bahwa tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Keraton Solo merupakan bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan dan diapresiasi. Melalui kegiatan tersebut, generasi muda dapat belajar lebih banyak tentang sejarah dan tradisi nenek moyang mereka. Acara ini juga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan identitas dan keberlanjutan budaya Jawa. Tentunya, kehadiran kerbau dalam kirab ini menjadi ciri khas tersendiri yang menarik perhatian banyak orang. Jumlah kerbau yang terlibat dalam kirab juga memberikan kesan kemegahan dan keistimewaan acara tersebut. Hal ini memperkuat nuansa keraton yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal. Selain itu, jadwal dan rute kirab yang telah ditentukan dengan jelas menunjukkan kesiapan panitia dalam menyelenggarakan acara tersebut. Diharapkan semua persiapan yang dilakukan dapat menciptakan pengalaman yang berkesan bagi para peserta dan penonton acara Kirab Pusaka Malam 1 Suro ini. Semoga acara tersebut dapat berjalan lancar dan sukses sesuai dengan harapan semua pihak yang terlibat. Namun demikian, dalam merayakan tradisi budaya seperti ini, kita juga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan dan perlindungan hewan. Pastikan kerbau yang terlibat dalam kirab tersebut mendapatkan perlakuan yang baik dan adil, serta tidak mengalami tekanan atau kekerasan selama acara berlangsung. Kesejahteraan hewan-hewan tersebut juga perlu menjadi perhatian utama dalam setiap pelaksanaan acara budaya tradisional. Secara keseluruhan, Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Keraton Solo adalah acara yang memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya. Sebagai generasi penerus, kita diharapkan dapat terus memelihara dan memperkaya warisan budaya ini agar tetap lestari dan terus diwariskan kepada generasi mendatang. Semoga acara ini dapat terus menjadi bagian dari tradisi yang memperkaya khazanah budaya Nusantara.