'Dia masuk di tanggal 3 (Juni) atau 4 (Juni) pakai visa ziarah, dan di tanggal 9 Juni kena razia,' imbuh pria yang akrab disapa Gus Gipul ini. Berita mengenai Ketua DPRD Rembang yang ditahan oleh otoritas Arab Saudi tentu menjadi sorotan yang cukup serius. Informasi ini tentu mengundang banyak pertanyaan mengenai alasan di balik penahanan tersebut. Belum ada informasi yang jelas mengenai alasan ketua DPRD Rembang tersebut ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Namun, kemungkinan ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Pertama, mungkin saja ketua DPRD Rembang tersebut terlibat dalam suatu kasus kriminal atau tindak pidana di Arab Saudi. Hal ini bisa saja terjadi apabila ketua DPRD Rembang tersebut melakukan tindakan yang melanggar hukum setempat. Di Arab Saudi sendiri, sistem hukumnya cukup keras dan pelanggaran hukum bisa mendapatkan hukuman yang berat. Kedua, penahanan tersebut juga bisa terkait dengan masalah administratif atau perizinan yang melibatkan ketua DPRD Rembang. Mungkin saja terdapat kesalahan atau pelanggaran dalam prosedur perjalanan atau izin yang membuat otoritas Arab Saudi melakukan penahanan terhadapnya. Selain itu, kemungkinan terdapat permasalahan politik atau hubungan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi yang menjadi latar belakang dari penahanan tersebut. Konflik politik antara kedua negara bisa saja menjadi alasan di balik penahanan Ketua DPRD Rembang. Tentunya, kita perlu menunggu informasi resmi dari pihak berwenang baik dari Indonesia maupun Arab Saudi terkait dengan alasan sebenarnya mengapa Ketua DPRD Rembang ditahan. Diharapkan informasi yang lebih jelas dan transparan dapat segera diberikan kepada publik agar tidak terjadi banyak spekulasi yang dapat merugikan semua pihak yang terlibat dalam kasus ini. Semoga penyelesaian dari kasus ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.