Pimpinan KPK menjawab tantangan Megawati yang ingin AKBP Rossa Purbo Bekti menghadap dirinya setelah memeriksa Hasto Kristiyanto. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa dalam sebuah negara demokrasi, semua pihak harus tunduk pada hukum, termasuk Presiden sekalipun. Tantangan dari Megawati kepada KPK untuk menghadapnya menunjukkan sikap yang tidak patut dari seorang pemimpin terhadap lembaga antikorupsi yang seharusnya mendapat dukungan penuh dalam melakukan tugasnya untuk memberantas korupsi di Indonesia. KPK sebagai lembaga independen yang memiliki tugas utama dalam memberantas korupsi, harus bisa menjalankan fungsinya tanpa tekanan dari pihak manapun, termasuk dari pihak eksekutif seperti Presiden Megawati. Namun demikian, KPK juga harus tetap menjaga sikap sopan dan menghormati institusi presiden dalam menanggapi tantangan tersebut. Sikap yang sembrono dari seorang mantan Presiden seperti Megawati dapat memberikan contoh yang buruk kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati nilai-nilai demokrasi dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Keberanian untuk menantang lembaga penegak hukum seperti KPK hanya akan semakin melemahkan integritas dan otoritas lembaga tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai warga negara yang taat hukum, sikap yang seharusnya diambil oleh seorang mantan Presiden adalah memberikan dukungan penuh kepada lembaga penegak hukum seperti KPK dalam memberantas korupsi, bukan malah menantang mereka. Korupsi merupakan musuh bersama seluruh rakyat Indonesia, dan semua pihak harus bersatu dalam upaya untuk memberantasnya. Dalam konteks ini, saya berharap agar KPK tetap teguh dalam menjalankan tugasnya tanpa merespon tantangan yang tidak konstruktif seperti yang dilakukan oleh Megawati. Sebagai lembaga independen, KPK harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip keadilan dan kejujuran dalam memberantas korupsi, tanpa pandang bulu terhadap siapapun termasuk mantan Presiden sekalipun.