Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengkritik pertemuan tokoh muda NU dengan Presiden Israel. Para pemuda itu dianggap tak punya hati nurani. Saya merasa sangat setuju dengan pernyataan PP Muhammadiyah tentang pentingnya warga negara Indonesia untuk tidak mendukung negara Israel, terutama terkait dengan tindakan kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina. Mendukung atau berhubungan dengan Israel yang terlibat dalam penindasan terhadap rakyat Palestina adalah bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan solidaritas internasional. Pernyataan ini juga merupakan bentuk kepedulian terhadap nasib rakyat Palestina yang selama ini terus menderita akibat konflik yang tak kunjung berakhir. Dengan tidak bersikap apatis terhadap keberadaan Israel, kita dapat memberikan dukungan moral kepada rakyat Palestina yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka. Solidaritas internasional sangat penting dalam membantu rakyat Palestina agar dapat hidup layak dan damai. Sebagai umat Muslim, kita juga seharusnya mampu membedakan antara agama dan politik. Kritik terhadap kebijakan Israel bukanlah berarti terhadap agama Yahudi, namun lebih kepada tindakan negara Israel yang tidak manusiawi terhadap rakyat Palestina. Oleh karena itu, sikap untuk tidak bersikap bersahabat dengan negara Israel adalah wujud kepedulian dan keadilan terhadap tindakan kezaliman yang dilakukan oleh negara tersebut. Penting bagi kita untuk terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan isu konflik Palestina-Israel agar kita dapat bersikap bijaksana dan kritis dalam mengekspresikan pendapat serta dukungan kita. Dengan tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, kita dapat bersama-sama menjadi agen perubahan yang memberikan dukungan kepada pihak yang tertindas dan memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah.