Gibran sebut, belum ada kepastian terkait anggaran makan bergizi gratis. Saya merasa bahwa pernyataan Gibran terkait anggaran makan gratis sebesar Rp 7.500 per orang adalah hal yang cukup mengejutkan. Memang, angka tersebut terlihat cukup rendah untuk menjamin kualitas makanan yang sehat dan bergizi. Sebagai seorang calon pemimpin yang seharusnya menjadi contoh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seharusnya anggaran makan gratis yang ditentukan memiliki standar yang lebih baik. Namun, saya juga memahami bahwa dalam memberikan makanan gratis untuk jumlah yang besar, tentu diperlukan perhitungan anggaran yang matang. Mungkin Gibran berpendapat bahwa anggaran sebesar Rp 15.000 per orang merupakan angka yang lebih realistis dan cukup ideal untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan makanan yang layak. Namun, bagi sebagian orang, angka Rp 15.000 per orang mungkin juga dianggap masih terlalu rendah mengingat kondisi ekonomi yang sulit di tengah pandemi Covid-19. Mungkin perlu dilakukan studi lanjutan untuk menentukan angka yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan bahwa dana yang digunakan benar-benar efektif dan dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkannya. Sebagai konsumen yang terkena dampak kebijakan ini, kita juga perlu mengawasi dan mengevaluasi penggunaan anggaran makan gratis tersebut agar tidak terjadi penyalahgunaan dana atau pemotongan kualitas makanan yang disediakan. Kita juga bisa memberikan masukan kepada pihak terkait agar kebijakan ini dapat lebih berkualitas dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Semoga ke depannya kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.