Selisih persentase calon pemilih bakal terpengaruh Jokowi dan Prabowo Effect pada Pilkada Jateng 2024 diprediksi tak terpaut jauh. Survei Litbang Kompas yang menyebutkan adanya pengaruh Jokowi dan Prabowo Effect di Pilkada Jateng menunjukkan bahwa kedua figur tersebut masih memiliki pengaruh yang signifikan dalam politik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas dan dukungan terhadap Jokowi dan Prabowo mampu memengaruhi pilihan pemilih dalam pemilihan gubernur di Jawa Tengah. Dengan adanya Prabowo Effect dan Jokowi Effect, masing-masing pendukung Jokowi dan Prabowo cenderung akan mendukung kandidat yang didukung oleh tokoh tersebut. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya loyalitas pemilih terhadap tokoh-tokoh politik tertentu dan sekaligus menjadi gambaran bahwa polarisasi politik di Indonesia masih cukup tinggi. Namun, kita juga perlu ingat bahwa pemilihan gubernur seharusnya tidak hanya dilandaskan pada popularitas tokoh politik nasional. Kualitas dan program kerja dari calon gubernur harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan. Meskipun Prabowo Effect dan Jokowi Effect dapat memengaruhi pemilih, namun substansi dari visi dan program kerja calon gubernur juga harus diperhatikan. Selain itu, peran partai politik juga sangat penting dalam Pilkada Jateng ini. Partai politik sebagai lembaga yang mendukung calon gubernur harus memainkan peran yang lebih aktif dalam mengedukasi pemilih tentang program kerja calon yang diusungnya. Sehingga pemilih tidak hanya terpengaruh oleh Jokowi Effect atau Prabowo Effect, tetapi juga memilih berdasarkan pemahaman yang utuh terhadap visi dan misi calon gubernur tersebut. Dengan demikian, survei ini seharusnya menjadi momentum bagi partai politik dan calon gubernur untuk lebih fokus pada substansi program kerja dan visi kepemimpinan, serta menunjukkan bahwa pemilih harus mampu memilih berdasarkan pertimbangan rasional dan bukan hanya terpengaruh oleh popularitas tokoh politik tertentu.