Berdasarkan temuan penelitian ini, 66,5 persen responden akan memilih calon yang didukung oleh Prabowo dan Anies 63,5 persen. Survei Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Prabowo Subianto, Ahok, dan Anies Baswedan cukup tinggi dalam Pilkada Jakarta mendatang tentu saja menarik untuk diperbincangkan. Namun, kita perlu melihat lebih dalam lagi mengenai metodologi survei tersebut serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil survei tersebut. Pertama-tama, dalam melihat hasil survei ini, kita perlu mengingat bahwa hasil survei adalah cerminan dari saat survei dilakukan dan sampel yang digunakan. Oleh karena itu, hasil survei bisa berubah seiring dengan perkembangan situasi politik dan sosial yang terjadi di masyarakat. Hasil survei tersebut juga harus dipertimbangkan dengan tingkat kesalahan statistik yang ada. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi elektabilitas dari masing-masing kandidat. Selain rekam jejak dan program kerja, isu-isu politik, sosial, dan ekonomi yang sedang berlangsung juga dapat memengaruhi citra dan dukungan terhadap seorang kandidat. Juga, adanya perubahan sikap dan preferensi pemilih seiring dengan perkembangan waktu juga perlu diperhitungkan. Tentu saja, hasil survei ini sebaiknya tidak dijadikan patokan mutlak untuk mengukur peluang masing-masing kandidat dalam Pilkada Jakarta. Pemilih sebaiknya tetap kritis dan melakukan penilaian sendiri terhadap kandidat-kandidat yang ada, berdasarkan pada informasi yang akurat dan tidak terpengaruh oleh hasil survei semata. Dalam konteks Pilkada Jakarta yang akan datang, semoga pemilih dapat memilih dengan bijaksana sesuai dengan keyakinan dan aspirasi mereka masing-masing demi terciptanya kepemimpinan yang baik dan berkeadilan untuk Jakarta. Semakin dewasa pemilih dalam memilih, semakin besar kemungkinan terwujudnya pemerintahan yang baik dan berkualitas di tingkat daerah.