MUI menyatakan agen-agen Israel mencoba membuat narasi seolah masyarakat Indonesia sepakat membuka hubungan bilateral. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah sangat berhati-hati. Sebagai lembaga agama yang memiliki otoritas dalam memberikan fatwa, MUI seharusnya memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Menyebut bahwa agen Israel menyusup melalui gerakan kemanusiaan tanpa bukti yang cukup jelas dapat menimbulkan polemik dan konflik yang tidak diinginkan. Hal ini juga dapat mengganggu hubungan antar umat beragama di Tanah Air dan menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Sebelum membuat pernyataan yang kontroversial seperti ini, sebaiknya MUI melakukan investigasi yang mendalam dan mengumpulkan bukti yang kuat untuk mendukung klaim mereka. Selain itu, penting bagi MUI untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya dan terpercaya kepada masyarakat. Dalam hal ini, transparansi sangat penting agar masyarakat dapat memahami dasar dan alasan di balik pernyataan yang dikeluarkan oleh MUI. Sebagai lembaga yang dihormati oleh masyarakat, MUI seharusnya menjaga netralitasnya dan tidak terlibat dalam konspirasi atau propaganda yang dapat merugikan hubungan antar umat beragama. Sebaliknya, MUI diharapkan dapat menjadi perekat dan penyejuk dalam menanggulangi isu-isu sensitif serta membantu memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Karena itu, saya berharap agar MUI lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan publik dan selalu menjunjung tinggi asas keadilan, kebenaran, dan kebenaran dalam setiap tindakan dan pernyataan yang mereka lakukan. Jangan sampai pernyataan yang dikeluarkan oleh MUI hanya berdasarkan asumsi tanpa bukti yang kuat, yang dapat menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama di Tanah Air.