Tubuh Oma Rita ditemukan menciut ddengan posisi tidur di dipan, sementara jasad Opa Hans ditemukan bersandar di sandaran dipan kayu. Berita dengan judul tersebut menyoroti perdebatan yang sering muncul di masyarakat mengenai keputusan menempatkan lansia di panti jompo. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa menempatkan lansia di panti jompo adalah tindakan yang tidak menghormati dan tidak peduli terhadap keluarga sendiri. Mereka berpendapat bahwa seharusnya keluarga merawat lansia di rumah dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Namun, di sisi lain, ada juga sebagian orang yang melihat bahwa menempatkan lansia di panti jompo tidak selalu merupakan tindakan yang buruk. Ada beberapa alasan yang mendukung keputusan tersebut, seperti kurangnya waktu dan kemampuan keluarga untuk merawat lansia dengan baik di rumah, serta fasilitas dan tenaga medis yang tersedia di panti jompo yang mungkin lebih mampu memberikan perawatan yang dibutuhkan oleh lansia. Selain itu, menempatkan lansia di panti jompo juga bisa menjadi pilihan terbaik untuk keamanan dan kesejahteraan lansia tersebut. Di panti jompo, lansia dapat memperoleh perawatan medis yang teratur, interaksi sosial dengan sesama lansia, serta pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Hal ini tentu sangat penting mengingat kondisi fisik dan kesehatan lansia yang rentan terhadap berbagai macam penyakit dan kecelakaan. Namun demikian, dalam memutuskan apakah akan menempatkan lansia di panti jompo atau merawatnya di rumah, setiap keluarga perlu mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada, serta memastikan keputusan tersebut diambil dengan penuh pertimbangan dan kasih sayang. Penting untuk selalu menjaga komunikasi dan keterbukaan antara keluarga, lansia, dan pihak terkait dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Selain itu, kualitas pelayanan dan perawatan di panti jompo juga perlu selalu diawasi dan dievaluasi untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan perawatan yang layak dan terbaik.