Loading...
Saat melakukan bimbingan skripsi, dosen tersebut meminta korban untuk memeluknya. Korban juga bercerita dosen pembimbing tersebut memegang lututnya.
Saya merasa senang dan lega mendengar bahwa Universitas Malaysia Sabah (UMS) telah mengambil tindakan tegas terhadap dosen pembimbing skripsi yang melakukan tindakan tidak etis terhadap mahasiswi. Langkah tersebut menunjukkan bahwa UMS serius dalam menjaga lingkungan akademik yang aman dan mengutamakan kesejahteraan mahasiswinya. Tidak hanya itu, dengan memberhentikan dosen tersebut dan mengalihkannya menjadi tenaga administratif, UMS juga memberikan sanksi yang sesuai dan memberikan kesempatan bagi dosen tersebut untuk memperbaiki perilakunya.
Keputusan UMS tersebut juga sejalan dengan upaya pencegahan pelecehan seksual di lingkungan kampus, yang semakin penting untuk diperhatikan. Pelecehan seksual merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi dalam segala bentuk dan harus ditindaklanjuti dengan serius. Dosen sebagai figur otoritas di lingkungan akademik memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik dan menjaga profesionalitasnya dalam berinteraksi dengan mahasiswa.
Selain itu, langkah yang diambil oleh UMS juga bisa menjadi pelajaran bagi perguruan tinggi lainnya dalam menangani kasus pelecehan seksual. Semua pihak di lingkungan kampus, baik itu mahasiswa maupun dosen, harus terus ditekankan pentingnya etika dan menghormati satu sama lain. Dengan adanya sanksi yang tegas bagi pelaku pelecehan seksual, diharapkan dapat mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment