Lima orang pria pencuri trafo milik PT PLN diamuk massa usai melarikan diri ke Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara Saya merasa prihatin dan sangat tidak setuju dengan tindakan pengrusakan dan kekerasan yang dilakukan oleh massa terhadap pencuri trafo PLN di Simalungun. Meskipun pencurian trafo PLN adalah tindakan yang merugikan dan merugikan masyarakat luas, namun penyelesaian masalah harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan hukum dan tidak boleh melibatkan kekerasan. Masyarakat seharusnya memberikan kesempatan kepada aparat kepolisian untuk menangani kasus-kasus kriminal seperti ini. Kekerasan dan tindakan main hakim sendiri tidak akan menyelesaikan masalah, malah bisa menciptakan lebih banyak masalah dan konflik di kemudian hari. Selain itu, tindakan kekerasan juga melanggar hak asasi manusia pencuri itu sendiri. Saya berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak menyelesaikan masalah dengan cara yang salah. Penting bagi kita untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama tanpa harus melakukan kekerasan. Kita harus percaya pada proses hukum yang berlaku dan memberikan keadilan bagi semua pihak, baik korban maupun pelaku kejahatan. Tindakan main hakim sendiri juga dapat menciptakan rasa takut dan ketidakamanan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan patroli dan pengawasan guna mencegah terjadinya tindakan kriminal yang merugikan banyak pihak. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua orang. Terakhir, saya berharap bahwa pelaku pencurian trafo PLN di Simalungun dapat mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Namun demikian, kita juga tidak boleh melupakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan hukum dan hak asasi manusia, tanpa terkecuali. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan masyarakat dapat belajar untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku.