Mobil dinas berpelat RI 24 yang merupakan kendaraan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terjebak di jalur Transjakarta karena ada bus yang mogok. Saya merasa bahwa sebagai seorang pejabat negara, terutama Menteri Agama, seharusnya lebih patuh terhadap aturan lalu lintas yang berlaku. Masuk ke jalur Transjakarta bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. Sebagai contoh yang baik bagi masyarakat, seharusnya para pejabat negara harus patuh terhadap aturan, termasuk dalam berlalu lintas. Kehadiran video viral ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia, bahwa tidak seorang pun dikecualikan dari aturan lalu lintas. Sama-sama harus patuh terhadap aturan demi keselamatan bersama. Tindakan yang dilakukan oleh Menteri Agama yang masuk ke jalur Transjakarta seharusnya tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran bagi beliau serta pejabat negara lainnya. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan adanya kurangnya kesadaran akan aturan lalu lintas di kalangan pejabat pemerintahan. Padahal seharusnya sebagai contoh bagi masyarakat, pejabat negara mestinya lebih disiplin dan mematuhi peraturan yang ada. Terlebih lagi, berita ini menjadi viral di media sosial sehingga menimbulkan sorotan publik terhadap tindakan tersebut. Bagi Menteri Agama dan pejabat negara lainnya, sebaiknya menggunakan pengalaman ini sebagai momentum untuk lebih memperbaiki disiplin dan kesadaran terhadap aturan lalu lintas. Dengan demikian, para pejabat negara dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan memberikan contoh yang positif dalam hal patuh terhadap aturan. Terakhir, penegakan aturan harus ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu. Tindakan yang dilakukan oleh Menteri Agama harus diambil tindakan yang sesuai dengan hukum yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kesalahan yang telah dilakukan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan disiplin dan keselamatan dalam berlalu lintas.