Presiden Jokowi mengaku tak tahu sosok inisial T yang disebut mengendalikan bisnis judi online di Indonesia. Padahal Jokowi disebut sempat kage. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa sebagai seorang presiden, Jokowi tentunya tidak boleh serta-merta mengakui mengetahui segala hal yang terjadi di sekitarnya. Jadi, pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa dia tidak tahu tentang sosok inisial T yang diduga mengendalikan bisnis judi online itu seharusnya tidak dijadikan sebagai acuan bahwa pemerintah tidak peduli terhadap penanganan kasus-kasus kriminal. Sebagai gantinya, kita seharusnya fokus kepada proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus ini. Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan transparan tanpa pandang bulu, tanpa memandang siapa pelakunya dan apapun kedudukan atau kekuatannya. Hal ini agar masyarakat bisa percaya bahwa negara benar-benar serius dalam menangani tindak kejahatan di Indonesia, termasuk terkait dengan bisnis judi online yang meresahkan ini. Selain itu, pemerintah juga harus bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya untuk memberantas praktik judi online yang merugikan masyarakat. Langkah-langkah preventif juga harus ditingkatkan, seperti memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya judi online, serta meningkatkan pengawasan terhadap internet agar sulit bagi pelaku untuk menjalankan bisnis mereka. Dengan demikian, diharapkan kasus seperti ini bisa dicegah dan tidak meresahkan masyarakat lagi di masa depan.