Ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Imanuel Putra (24) diduga menuliskan pesan di dinding rumah sebelum meninggal. Berita mengenai isi pesan yang ditulis oleh ibu dan anak yang tinggal di kerangka di Bandung Barat untuk Mudjoyo Tjandra tentu sangat menggugah emosi. Pesan tersebut menarik perhatian banyak orang karena memperlihatkan kegundahan dan kepedihan mereka terhadap kondisi yang tak manusiawi yang mereka alami. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama, terutama terhadap orang-orang yang hidup dalam kondisi sulit. Kejadian tersebut juga mengungkapkan ketidakmampuan pemerintah dalam memberikan perlindungan dan penanganan yang layak terhadap warga negara. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak persoalan sosial yang harus diselesaikan, terutama terkait dengan kesejahteraan dan hak asasi manusia. Semoga kejadian ini dapat menjadi cambuk bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih peduli dan bertindak dalam menangani masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Pesan dari ibu dan anak yang meninggal tersebut juga merupakan suara dari mereka yang tak terdengar. Pesan tersebut menyiratkan penderitaan yang sangat mendalam, serta keinginan untuk mendapat keadilan dan perhatian dari pihak yang berwenang. Kita sebagai masyarakat juga seharusnya turut merespons dan mengamankan hak-hak asasi setiap individu, sehingga tragedi seperti ini tidak terulang di masa depan. Kisah ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tidak ada satu pun manusia yang layak hidup dalam kondisi seperti itu. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling peduli dan membantu sesama manusia yang berada dalam kesulitan. Semoga kisah ini dapat menjadi pemantik semangat bagi kita semua untuk lebih berempati dan bertindak dalam meningkatkan kesejahteraan bersama, serta tidak membiarkan siapapun hidup dalam kesendirian dan kelalaian.