Pasien anak yang sedang menjalani cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, bukan karena minuman manis. Berita mengenai pasien anak yang harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena disangka disebabkan oleh konsumsi minuman manis, namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata bukan karena minuman manis, tentu sangat mengejutkan. Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan diagnosa yang tepat dan tidak langsung mencurigai hal-hal yang sepele, seperti minuman manis sebagai penyebab utama penyakit. Kesalahan dalam membuat asumsi bahaya dari minuman manis sebagai penyebab penyakit dapat menimbulkan stigma negatif terhadap konsumsi makanan dan minuman tertentu. Hal ini dapat memicu kecemasan pada masyarakat dalam mengonsumsi produk tertentu tanpa adanya informasi yang jelas ataupun penjelasan dari pihak yang berkompeten. Kasus ini juga menegaskan pentingnya keakuratan diagnosa dalam bidang kesehatan, termasuk dalam memahami penyebab dari penyakit yang dialami oleh pasien. Proses mendiagnosa yang tepat akan membantu memberikan penanganan yang tepat pula sehingga pasien dapat mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisinya. Selain itu, pihak medis juga harus senantiasa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan dan gaya hidup sehat serta memberikan informasi yang benar mengenai dampak dari konsumsi makanan dan minuman tertentu terhadap kesehatan. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih jenis makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Kita juga perlu belajar dari kasus ini bahwa tidak boleh tergesa-gesa dalam membuat asumsi atau menyalahkan sesuatu tanpa adanya bukti yang kuat. Menyelidiki lebih lanjut dan mendapatkan diagnosa yang tepat adalah langkah yang seharusnya diambil sebelum menyimpulkan akar masalah. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan.