Saat ditangkap, Meita ternyata tengah mengandung. Usia kandungannya saat ini empat bulan. Saya merasa sangat prihatin dan tidak bisa menerima alasan khilaf yang diutarakan Meita Irianty setelah melakukan tindakan kekerasan terhadap balita dan bayi yang dipercayakan kepadanya. Sebagai seorang yang dipercayakan untuk menjaga dan merawat anak-anak, seharusnya ia sudah memahami tanggung jawabnya dengan baik. Menyalahgunakan kepercayaan tersebut dengan melakukan kekerasan adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tidak bisa ditolerir. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kekerasan terhadap anak-anak, apapun alasan yang dikemukakan oleh pelaku. Sebagai seorang yang berkomitmen untuk melindungi anak-anak, Meita Irianty seharusnya lebih bijaksana dalam mengelola emosinya dan mencari solusi yang lebih baik saat menghadapi masalah ketimbang menggunakan kekerasan. Keamanan dan kesejahteraan anak harus selalu menjadi prioritas utama bagi siapapun yang diamanahi untuk merawat mereka. Saya juga berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan pentingnya pendidikan dan pengasuhan anak yang baik. Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi, justru akan menimbulkan dampak yang sangat negatif bagi perkembangan psikis dan emosional anak. Kita sebagai masyarakat juga perlu lebih peduli dan peka terhadap tanda-tanda kekerasan terhadap anak agar dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Tindakan Meita Irianty ini juga harus diproses secara hukum agar dapat memberikan keadilan bagi para korban dan memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan terhadap anak. Kita tidak boleh membiarkan tindakan kekerasan seperti ini berulang karena dampaknya bisa sangat merugikan bagi masa depan generasi kita. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam mengatasi masalah dengan cara yang lebih manusiawi dan mendidik.