Loading...
Sempat khawatir elektabilitas Anies dan Ahok, Golkar kini pede mengusung Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta. Apa yang bikin Golkar berubah sikap?
Berita tentang manuver Golkar terkait pemilihan kepala daerah di Jakarta menunjukkan adanya ketidakpastian yang dirasakan oleh partai tersebut terhadap peluang kemenangan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dengan mencalonkan Jusuf Hamka sebagai rival Anies-Ahok, Golkar seakan mengungkapkan ketidakpercayaan mereka terhadap kesempatan menangnya pasangan petahana tersebut. Namun, dengan mendukung Rocky Gerung dan Ahmad Riza Patria pada pemilihan kepala daerah Jakarta, terlihat bahwa Golkar tidak ingin terlalu tinggi berisiko dengan memilih kandidat yang belum pasti bisa menang.
Perubahan sikap Golkar dari mendukung Jusuf Hamka menjadi mendukung Rocky Gerung dan Ahmad Riza Patria menunjukkan bahwa partai tersebut lebih memilih untuk melihat peluang politik yang lebih realistis. Mungkin Golkar merasa bahwa dukungan terhadap Jusuf Hamka tidak menjanjikan kemenangan yang pasti, sehingga mereka bergerak ke arah yang lebih aman dengan memajukan kandidat yang lebih dikenal dan memiliki peluang menang yang lebih besar.
Hal ini juga menunjukkan bahwa Golkar mungkin ingin menjaga hubungan baik dengan pemerintah yang sedang berkuasa, mengingat kedekatannya dengan pemerintah saat ini. Dengan mendukung Rocky Gerung dan Ahmad Riza Patria, Golkar dapat lebih memastikan bahwa hubungan mereka dengan pemerintah tidak terganggu, apabila pasangan tersebut berhasil menang dalam pemilihan kepala daerah Jakarta.
Namun, sikap Golkar yang terkesan tidak konsisten dan terlalu memperhatikan kepentingan politik jangka pendek dapat merugikan partai itu sendiri di masa depan. Pemilih mungkin akan melihat tindakan Golkar ini sebagai tindakan yang tidak konsisten dan kurang memiliki integritas, sehingga dapat merugikan citra partai tersebut di mata masyarakat.
Secara keseluruhan, manuver Golkar terkait pemilihan kepala daerah di Jakarta ini menunjukkan bahwa partai tersebut sedang menghadapi dilema politik yang kompleks, di mana mereka harus memilih antara mendukung kandidat yang mereka yakini memiliki peluang menang, atau berada dalam posisi netral namun masih berpeluang terlibat dalam pemerintahan yang ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah yang berkuasa. Keputusan akhir yang diambil oleh Golkar akan sangat berpengaruh terhadap citra dan masa depan partai tersebut di politik Indonesia.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment