Marisa Putri (21), pelaku yang menabrak emak-emak hingga tewas di Pekanbaru, Riau, mengakui mengonsumsi ekstasi dan minuman beralkohol. Berita tersebut sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba, dalam hal ini ekstasi. Tindakan pengemudi yang dalam pengaruh ekstasi tersebut bukan hanya berakibat fatal bagi dirinya sendiri, tetapi juga menimbulkan korban yang tidak bersalah. Pengemudi yang menggunakan narkoba seharusnya sadar akan bahaya yang mungkin terjadi, termasuk kemungkinan menimbulkan kecelakaan yang dapat merugikan orang lain. Penggunaan ekstasi di tempat dugem juga menjadi perhatian serius, karena tempat hiburan seperti itu seringkali menjadi tempat yang rawan penyalahgunaan narkoba. Penting bagi pihak berwenang untuk memperketat pengawasan di tempat-tempat hiburan tersebut dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah penggunaan narkoba. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran akan tindakan yang akan dilakukan ketika seseorang sedang dalam pengaruh narkoba. Sebuah keputusan yang dibuat di bawah pengaruh narkoba bisa menjadi sangat merugikan dan bahkan berujung pada kecelakaan fatal seperti dalam kasus ini. Semua pihak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah, harus bersama-sama untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan melakukan langkah-langkah preventif agar kasus serupa tidak terulang di masa depan. Edukasi yang lebih luas mengenai bahaya narkoba dan penegakan hukum yang lebih tegas terhadap penyalahgunaan narkoba juga perlu ditingkatkan demi keamanan bersama. Berita ini harus dijadikan pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya untuk menjauhi narkoba demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.