Video warga Jipurapah Jombang yang menandu jenazah sejauh 3 km viral di medsos. Penyebabnya, ambulans desa tak boleh dipakai membawa jenazah. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa membaca berita tersebut. Mengapa warga di Jombang harus menghadapi kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan yang seharusnya mereka terima dengan mudah? Penggunaan tandu untuk membawa jenazah sejauh 3 km merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kesehatan di daerah tersebut masih belum optimal dan perlu perbaikan yang serius. Tidak adanya akses terhadap ambulans desa menunjukkan bahwa pemerintah setempat masih belum memberikan perhatian yang cukup terhadap kesehatan masyarakat. Ambulans desa seharusnya menjadi sarana yang membantu memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, terutama dalam situasi darurat seperti yang terjadi dalam berita ini. Tindakan membawa jenazah sejauh 3 km dengan tandu juga bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan orang-orang yang melakukannya. Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan trauma bagi keluarga jenazah yang harus melihat proses evakuasi yang tidak manusiawi tersebut. Oleh karena itu, layanan kesehatan harus disediakan dengan lebih baik dan lebih cepat, serta harus lebih mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, pemerintah setempat juga perlu meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah, rumah sakit, dan masyarakat agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah dan tidak menimbulkan kesulitan bagi masyarakat. Saya juga berharap agar pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan konkrit untuk memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Layanan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, dan tidak boleh ada alasan apapun yang menghambat akses masyarakat terhadap layanan tersebut. Semua warga, tanpa terkecuali, harus mendapatkan perlakuan dan pelayanan kesehatan yang setara dan layak.