Total sudah ada 10 ekor kucing yang ia konsumsi NY dan pria 64 tahun itu mengaku makan daging kucing untuk mengobati diabetesnya. Saya sangat terkejut dan merasa sangat prihatin setelah membaca judul berita tersebut. Tindakan pemilik kos yang memakan 10 kucing untuk mengobati diabetesnya merupakan tindakan yang tidak bisa diterima dan sangat kejam. Menggunakan hewan sebagai obat tanpa memperhatikan kesejahteraan dan hak-hak mereka merupakan bentuk penyiksaan yang tidak bisa dibenarkan. Selain itu, tindakan tersebut juga melanggar hak-hak hewan dan melanggar hukum perlindungan hewan. Sebagai makhluk yang berperasaan, hewan juga memiliki hak untuk hidup dengan layak dan tidak boleh disiksa atau dimanfaatkan semena-mena. Makan 10 kucing untuk mengobati penyakit adalah tindakan yang tidak manusiawi dan menunjukkan kurangnya empati dan rasa kemanusiaan dari pemilik kos tersebut. Selain itu, tindakan tersebut juga mencerminkan kurangnya kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan dan perlindungan hewan di masyarakat. Pendidikan dan kesadaran mengenai perlindungan hewan perlu ditingkatkan agar tindakan seperti ini tidak terulang di masa depan. Perlu adanya pengawasan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran terhadap hewan demi mencegah tindakan yang tidak manusiawi seperti ini. Saya berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga hak-hak hewan. Kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi makhluk lain di bumi ini. Perlindungan hewan bukanlah pilihan, tetapi adalah kewajiban moral yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Tindakan kejam seperti ini tidak bisa diabaikan dan harus ditindaklanjuti dengan tindakan hukum yang tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.