Komarudin Watubun menyebut PDI-P tak akan bergabung dengan KIM Plus di Pilkada Jakarta. Dia menyebut PDI-P bukan berjuang untuk keluarga dan kroni. Sebagai seorang individu yang peduli terhadap proses demokrasi di Indonesia, saya merasa prihatin dan kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Komarudin dalam mengenai kemungkinan PDI-P bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIM) Plus pada Pilkada Jakarta. Sikap yang ditunjukkan oleh Komarudin jelas menunjukkan ketidaksolidan dan ketidakpercayaan terhadap rekan koalisi politiknya, serta menimbulkan citra negatif terhadap partai politiknya. PDI-P adalah salah satu partai politik yang memiliki basis massa yang kuat dan memegang peranan penting dalam politik Indonesia. Namun, sikap yang ditunjukkan oleh Komarudin ini dapat merusak citra dan solidaritas partai politik tersebut, serta menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan integritas partai tersebut dalam berpolitik. Sebagai partai politik, seharusnya PDI-P dapat menjaga kepercayaan dan kekompakan dalam menghadapi setiap perhelatan politik, termasuk dalam menghadapi Pilkada Jakarta. Namun, dengan adanya pernyataan dari salah satu anggota partai yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap kemungkinan bergabung dengan KIM Plus, hal ini menimbulkan keraguan terhadap kesolidan dan kekompakan partai tersebut. Saya berharap agar setiap partai politik, termasuk PDI-P, dapat menempatkan kepentingan bersama dan kepentingan rakyat di atas kepentingan individu atau golongan tertentu. Demokrasi yang sehat dan berkualitas dapat terwujud apabila setiap pihak dapat bekerja sama dan saling mendukung dalam membangun negeri ini. Oleh karena itu, penting bagi PDI-P untuk memperkuat solidaritas dan integritas internal partai serta menjaga komunikasi yang baik dengan rekan koalisi politiknya, untuk menciptakan sinergi yang saling menguntungkan dalam menghadapi Pilkada Jakarta maupun dalam proses politik lainnya.