Setelah 79 tahun bangsa ini merdeka, jumlah orang miskin masih sekitar 25 juta. Dan kelas menengah mulai turun. Alarm menyala. Berita yang berjudul 'Kelas Menengah Terkena Hantaman' menggambarkan situasi yang memprihatinkan di mana kelompok kelas menengah mengalami dampak yang signifikan akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil. Hal ini bisa menjadi perhatian serius bagi masyarakat karena kelas menengah biasanya dianggap sebagai tulang punggung ekonomi suatu negara. Berita ini menggambarkan bahwa kelas menengah saat ini mengalami tekanan ekonomi seperti kenaikan harga kebutuhan pokok, daya beli yang menurun, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentu menyulitkan bagi kelompok ini untuk mempertahankan gaya hidupnya dan menciptakan ketidakpastian dalam merencanakan masa depan. Dampak dari kondisi ekonomi yang menimpa kelas menengah juga bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Menurunnya daya beli kelas menengah dapat menghambat pertumbuhan bisnis dan investasi, yang pada akhirnya bisa memperlambat pemulihan ekonomi secara menyeluruh. Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kondisi ini, seperti menstabilkan harga kebutuhan pokok, memberikan stimulus ekonomi, atau meningkatkan lapangan kerja. Selain itu, penting juga untuk memastikan adanya perlindungan sosial bagi kelas menengah yang terdampak, agar mereka bisa melewati masa sulit ini dengan lebih baik. Semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, perlu bersatu untuk mencari solusi yang tepat guna membantu kelas menengah agar bisa pulih dari hantaman ini. Kita perlu mengedepankan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama agar dapat mengatasi krisis ini bersama-sama. Meskipun kondisi saat ini mungkin sulit, namun dengan kerja sama yang baik, kita dapat melewati masa sulit ini dan membangun masa depan yang lebih cerah.