Sehari sebelum mundur, Airlangga bertemu Presiden selama hampir dua jam Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Presiden Joko Widodo sebelum Airlangga mengundurkan diri dari Golkar menimbulkan spekulasi yang cukup tinggi di kalangan masyarakat. Pertemuan yang berlangsung hampir 2 jam tersebut memberikan ruang untuk berbagai macam spekulasi dan interpretasi dari publik. Salah satu spekulasi yang muncul adalah kemungkinan adanya pembicaraan mengenai langkah politik Airlangga selanjutnya setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Terdapat juga dugaan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan rencana reshuffle kabinet atau penempatan Airlangga dalam posisi strategis di pemerintahan. Selain itu, ada pula pandangan yang menyatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan wujud dari hubungan kerja yang baik antara Airlangga dan Jokowi, yang mungkin akan terus berlanjut meskipun Airlangga sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Golkar. Hal ini menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik dan menjaga komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Meskipun demikian, tanpa informasi yang lebih jelas mengenai isi dari pertemuan tersebut, kita sebaiknya tidak terlalu berspekulasi secara berlebihan. Yang pasti, langkah politik apa pun yang diambil oleh Airlangga Hartarto, baik itu terkait dengan partainya maupun posisinya dalam pemerintahan, haruslah diambil dengan pertimbangan yang matang dan dalam rangka kepentingan negara dan rakyat.